Ia masih ingat bunyi mangkuk jatuh. Itu mangkuk kesayangannya. Mangkuk yang tidak boleh pecah. Tapi semua sudah terjadi. Pecahan-pecahan mangkuk itu bahkan masih berserakan di lantai saat ia meninggalkan rumah. Mangkuk Niceli pecah Norm! Apa yang akan kau lakukan? Keluar, salah satu cerpen karangan Yetty A.KA penulis asal Padang, Sumatera Barat ini dimuat di koran Tempo, 22 Juni 2014. Yetty A.KA membuat saya terlena akan tuturannya. Beberapa waktu lalu saya disarankan untuk membaca cerpen ini. Awalnya saya sangat asing pada penulis ini, namun beberapa jam yang lalu sebelum tulisan ini dibuat, rupanya saya sempat membaca cerpen penulis yang lain beberapa bulan lalu. Cerpen ini diawali dengan mangkuk pemberian Norm−salah satu tokoh yang ada di cerpen ini yang diberikan pada Niceli pecah. Mangkuk itu berserakan. Yetty A.KA menuliskan bahwa suatu hal yang berharga bisa berawal dari hal sepele, semisal dalam cerpen ini, hanya karena mangkuk yang diberikan Norm pada Niceli memb...